Harian Pedoman Rakyat. Adapun tujuh poin pedoman yang harus diterapkan prajurit TNI AD adalah pertama implementasi sapta marga sumpah prajurit dan 8 wajib TNI di mana pun berada Prajurit tidak akan melanggar tidak akan menakuti rakyat dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat Jenderal TNI Dudung Sambangi Pos Pengamanan Aksi Reuni 212 di Monas SINDOmedia.
Media PerjuanganIntimidasi BelandaPedoman NusantaraHarian Pedoman RakyatPercetakan SulawesiPedoman Rakyat Tidak Terbit LagiTidak Ada PHKSetelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 Pemerintah Belanda di bawah pimpinan Dr Van Mook berupaya menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia dengan politik memecahbelah lewat pembentukan negara bagian RakyatIndonesia ketika itu terpecah menjadi dua golongan yakni Golongan Republikein yang konsekuen mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Golongan Federalis yang termakan pengaruh Van Mook Bagian timur Indonesia waktu itu disiapkan sebagai satu negara bagian diberi nama Negara Indonesia Timur (NIT) Karena berbagai reaksi menentang rencana itu Belanda melarang kegiatan politiklewat partaipartai politik Kaum Republikein tetap konsisten tidak mau bekerja sama dengan Belanda Salah satu jalan untuk tetap memperjuangkan citacita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah melalui surat kabar Maka pada hari Sabtu 1 Maret 1947 diterbitkanlah MajalahTengah Boelanan Pedoman Kehadiran Pedoman tidak disenangi Pemerintah Belanda dalam NIT Pertengahan tahun 1947 Pemerintah Belanda mengeluarkan keputusan mengusir Pimpinan Umum/Redaksi Pedoman Soegardo dari wilayah NIT Pedoman kemudian diteruskan pengasuhnya di bawah pimpinan Henk Rondonuwu sebagai Pemimpin Umum/Redaksi dan dibantu oleh beberapa reporter muda yang penuh vitalitas antara lain LE Manuhua (almarhum) Pada saat itu Pedoman yang semula terbit tengah bulanan meningkat menjadi minggoean Berkat dukungan positif dari masyarakat daerah ini pada 17 Agustus 1948 selain Minggoean Pedoman juga diterbitkan sebuah surat kabar harian diberi nama Pedoman Harian Karena waktu itu Pemerintah Belanda tidak membolehkan percetakan untuk mencetak surat kabar maka Pedoman Minggoean dan Pedoman Harianterbit stensilan Oktober 1948 Percetakan Drukkery Macasser membuka kesempatan kepada Minggoean Pedoman Karena biaya cetak cukup tinggi Pedomanhanya mampu cetak beberapa kali di percetakan tersebut Langkah Tahun 1949 selain Pedoman Harian tetap terbit diterbitkan pula Mingguan Pedoman Nusantara yang merupakan hasil merger (gabungan) dari Pedoman Mingguan Nusantara serta Mingguan Pedoman Wirawan sebagai gabungan dari Rubrik Pemuda pada Mingguan Pedoman dengan Majalah Pemuda Wirawan Semua penerbitan itu diterbitkan Badan Penerbit NasionalPedoman Fase perjuangan nasional terus meningkat Pedoman dan Pedoman Hariantetap terbit karena dua media ini kebetulan tidak dilarang Pemerintah Belanda Suasana politik berubah ketika penyerahan kedaulatan tahun 1950 Para pengasuh Pedoman dan Pedoman Harian sudah menganggap bukan waktunya lagi meneruskan penerbitan ini dalam bentuk stensilan apalagi Percetakan Drukkery Macasser memberi kesempatan cetak lagi bagi Pedoman dan Pedoman Minggoean Mulai November 1950 diterbitkanlah harian Pedoman Rakyat sebagai gabungan semua penerbitan sejak Tengah Boelanan Pedoman1 Maret 1947 Seiring dengan pemakaian nama baru juga berubah bentuk menjadi surat kabar umum (broadsheet) dengan cetak offset Rencana penerbitan itu memiliki percetakan sendiri sejak 1948 baru terwujud pada 1952/1953 Pemerintah prafederalsaat itu memberikan bantuan lima unit mesin percetakan pers didatangkan dari luar negeri Pada mulanya lisensi satu unit percetakan itu diberikan kepada Badan Penerbit Nasional Pedoman tetapi Tiga harian ini kemudian membentuk PT Penerbitan dan Percetakan Sulawesi diresmikan 17 Agustus 1953 Setelah pengresmian Sulawesi Bergolak berhenti terbit sehingga pengelolaan percetakan dan penerbitan tersebut dilanjutkan oleh Pedoman Rakyat dan Marhaen April 1959 status PT Percetakan Sulawesi dialihkan secara sewa beli kepada Pedoman Rakyat dan Marhaen Percetakan milik pemerintah itu menjadi milik sepenuhnya PT Percetakan Sulawesi tahun 1970 Badan Penerbit Marhaen kemudian melepaskan hak turut sertanya tanggal 1 Mei 1972 dengan menjual sahamnya kepada Pedoman Rakyat(Firma Perak) Pascakepemimpinan LE Manuhua sekitar pertengahan 1990an harian ini memasuki babak baru dengan dibentuknya struktur jabatan direksi Sebelumnya Pedoman Rakyat di bawah kendali Pemimpin Umum/Redaksi LE Manuhua tetapi setelah itu dibentuk struktur baru dengan Direktur Utama yang pertama JB Pinontoan yang dibantu Hasanuddin Tahir alias Tatang sebagai Direktur I dan Luthfi Qadir sebagai Direktur II Beberapa tahun kemudian dilakukan pergantian direksi Ventje S Manuhua yang tidak lain anak kandung LE Manuhua dipercaya menjabat Direktur Utama PT Media Pedoman Jaya Ventje dibantu Direktur I Luthfi Qadir dan Direktur II Ardhy Basir Setelah itu Peter Gozal yang pengusaha perhotelan masuk menjadi direktur utama Ia didampingi tiga direktur yakni Direktur Pemberitaan dan Pengembangan Asdar Muis RMS Direktur SDM Luthfi Qadir dan Direktur Keuangan Badaruddin Ketika Peter Gozal mundur sebagai direktur utama harian Pedoman Rakyat sempat tidak terbit selama kurang lebih 40 hari anta Meskipun sudah tidak terbit lagi pihak manajemen Pedoman Rakyat tidak pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) Di sisi lain belum pernah ada pernyataan resmi dari para pemegang saham bahwa perusahaan PT Media Pedoman Jaya yang menerbitkan Harian Pedoman Rakyat sudah dinyatakan pailit Para pemegang saham malah saling menuntut di pengadilan tentang porsi pembagian saham dari hasil penjualan aset perusahaan Sejumlah wartawan dan karyawan kemudian melakukan upaya hukum dengan melapor ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar Dinas Tenaga Kerja kemudian memediasi pertemuan antara para pemegang saham dengan karyawan di Kantor Dinas Tenaga Kerja Makassar Namun karena tidak ada kesepakatan akhirnya persoalan tersebut dibawa ke Pengadilan Tata Niaga Makassar Sampai tulisan ini dibuat (13 Agustus 2009) sudah empat kali dlakukan sidang Sementara itu sejak tidak terbit lagi pada 2007 beberapa wartawan dan karyawan Harian Pedoman Rakyat telah meninggal dunia yaitu Arthur.
Pedomanharian.org Bahasa Melayu
Reuni Mantan Wartawan Harian Pedoman Rakyat JELANG HUT Menjelang Hari Ulang Tahun ke68 Harian Pedoman Rakyat pada 1 Maret 2015 mendatang sejumlah mantan wartawan dan mantan karyawan harian Pedoman Rakyat mengadakan reuni dan foto bersama di Kafebaca Jl Adhyaksa Makassar Sabtu 21 Februari 2015.
Harian Pedoman Rakyat Publishing Of Newspapers, Reviews And
It all started in 1938 with a small radio program called Detroit Bible Class With his gravelly voice Dr M R DeHaan quickly captured the attention of listeners in the Detroit area and eventually the nation Since then our audience has grown to millions of people around the world who use our Biblebased resources Over the.
Pedoman Rakyat
Find reviews opening hours photos & videos for Harian Pedoman Rakyat Publishing Of Newspapers Reviews And Bulletins in Makassar TEL 0411873 Search on Infobel for other companies in the category Publishing Of Newspapers Reviews And Bulletins in Makassar.
Alumni Wartawan Pedoman Rakyat Kembali Gelar Reuni Tahunan Beritalima Com
Pedoman Rakyat: 2015
Pedoman Rakyat Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
7 Pedoman Harian Jenderal Dudung untuk Prajurit TNI AD, Nomor
Pedoman Rakyat Wikiwand
Harian Pedoman Rakyat Trijntje Kever Wanita Tertinggi Sepanjang Sejarah (255 cm) Label artikel (81) Bahasa Indonesia Jurnalistik (3) berita (117) berita olahraga (18) berita pariwisata (11) berita pendidikan (103) berita politik dan pemerintahan (34).